Selasa, 01 Oktober 2013

Bilangan Reynold

Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi) secara permanen. Bila kita mencoba merubah bentuk masa suatu flluida, maka didalam fluida itu akan terbentuk lapisan-lapisan dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain hingga mencapai bentuk baru. Selama perubahan bentuk ini, terdapat tegangan geser (shearstress) yang besarnya bergantung pada viskositas fluida dan laju luncur. Tetapi, bila fluida itu sudah mendapatkan bentuk akhirnya, semua tegangan geser itu akan hilang. Fluida yang dalam kesetimbangan itu bebas dari tegangan geser (Foust, 1980 : 230).
Fluida dapat mengalir didalam atau saluran dengan beberapa cara tergantung gaya yang mempengaruhinya. Aliran-aliran yang lambat dipengaruhi oleh gaya visko, cenderung dapat diramalkan dan digambarkan sebagai aliran laminar. Pada aliran pipa yang laminar, fluida berlaku sebagai lapisan-lapisan konsentris yang mengalir dengan kecepatan maksimum pada bagian sumbu pipa, dan kecepatan yang paling rendah pada bagian dinding dengan pola distribusi berupa parabola. Jika zat warna diinjeksikan pada laju aliran rendah, zat warna tersebut mengalir tanpa adanya gangguan bersama dengan aliran umum dan tidak terlihat adanya campur silang. Proses pencampuran hanya terjadi karena adanya distribusi molekular. Perilaku aliran zat warna ini menunjukkan dengan jelas bahwa air itu mengalir menurut garis-garis lurus yang sejajar dan bahwa aliran itu laminar (Tim Dosen Teknik Kimia, 2008 : V-1).
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu berada dibawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Di daerah di mana pengaruh landing. Tegangan geser mungkin dapat diabaikan dan perilaku fluida itu mungkin mendekati perilaku fluida ideal, yang tak mampu mampat dan mempunyai viskositas nol (McCabe, 1985 : 40).
Peningkatan kecepatan alir pada dasarnya akan mengubah pola atau perilaku aliran secara drastis. Sebagai suatu kelembaman dari fluida (disebabkan oleh densitasnya) menjadi lebih signifikan, daripada gaya viskos ndan kemudian menyebabkan aliran turbulen, pada aliran pipa tercampur secara cepat karena pergerakan larutan dalam aliran dan perilaku zat warna terlihat tidak berataturan, gerakan-gerakan ini terlihat acak dan tidak beraturan, akibat tidak stabilnya aliran (Tim Dosen Teknik Kimia, 2008).
Didalam arus fluida tak mampu mampat yang berada dibawah pengaruh batas padat, terdapat empat macam efek yang sangat penting :
1.        Gabungan antara medan gradien kecepatan dengan medan tegangan geser
2.        Terbentuknya keturbulenan
3.        Terbentuknya dan berkembangnya lapisan atas
4.        Pemisahan lapisan batas kontak dengan batas padat.
(McCabe, 1985 : 40).
Aliran incompressible  merupakan aliran yang mempunyai densitas yang konstan atau mendekati konstan. Fluida mengalir secara normal seperti pada aliran incompressible, seperti gas dapat mengalami aliran yang incompressible terkecuali pada konteks hydraulic transients. Fluida compressible, seperti gas dapat mengalami aliran yang incompressible apabila perubahan tekanan dan densitas yang tidak berarti. Seringkali aliran incompressible diketahui dengan aliran yang memiliki variasi densitas sebesar 5 sampai 10 persen. Bentuk aliran untuk kepentingan prakris seperti pada pipa dalam saluran dikenall sebagai arah satu dimensi. Terdapat suatu aliran yang disebut sebagai sebuah aliran; kecepatan komponennya tegak lurus dengan aliran yang dapat dikarenakan bernilai nol dan memberikan pengaruh yang tidak berarti. Variasi kecepatan alir, tekanan densitas dan suhu hanya bergantung pada arah aliran (Perry, 1997).
Pada aliran pipa yang laminar, fluida berlaku sebagai lapisan-lapisan konsentris yang mengalir dengan kecepatan maksimum pada bagian sumbu pipa dan kecepatan yang paling rendah pada bagian dinding dengan pola distribusi berupa parabola. Jika zat warna diinjeksi pada laju aliran rendah, zat warna mengalir tanpa adanya campur silang. Proses pencampuran hanya terjadi karena adanya difusi molekuler. Perilaku aliran zat warna ini menunjukkan dengan jelas bahwa air itu menglir menurut garis-garis lurus yang sejajar dan bahwa aliran itu laminar  (Mc Cabe, 1986 :63)
Pada aliran pipa yang turbulen, zat warna yang diinjeksi akan tercampur secara cepat karena pergerakan lateral dalam aliran dan perilaku aliran zat warna terlihat tidak beraturan. Gerakan-gerakan ini terlihat acak dan tidak beraturan akibat tidak stabilnya aliran.
Aliran turbulen terdiri dari suatu massa pusaran dari berbagai ukuran yang bersama-sama dalam arus aliran aliran itu. Pusaran-pusaran yang lebih besar selalu terbentuk secara sinambung, lalu pisah menjadi pusaran yang yang lebih kecil, lalu membuat lagi pusaran-pusaran yang kecil lagi. Akhirnya pusaran-puasaran yang paling kecil itu menghilang. Pada suatu waktu tertentu dan pada volume tertentu terdapat suatu spektrum ukuran pusaran yang lebih luas. Keturbulenan dapat dibangkitkan dengan berbagai cara selain dari aliran melalui pipa. Pada umumnya, keturbulenan dapat terjadi karena antara arus aliran dengan batas padat atau karena kontak antara dua lapisan fluida yang bergerak dengan kecepatan berbeda. Keturbulenan jenis pertama disebut keturbulenan dinding (wall turbelence), sedang jenis yang kedua keturbulenan bebas (free turbulence). Keturbulenan dinding terjadi bila fluida mengalir saluran tertutup atau terbuka atau melintas bentuk-bentuk padat yang terbenam di dalam arus fluida. Keturbulenan bebas terjadi dalam aliran jet di dalam massa fluida stagnant (diam) atau bila ada lapisan-lapisan yang memisahkan dari dinding padat dan mengalir melalui keseluruhan fluida. Keturbulenan bebas sangat penting dalam operasi pencampuran.
Reynolds juga mempelajari kondisi dimana satu jenis aliran berubah menjadi jenis lain, yaitu aliran transisi, dimana aliran zat warna menunjukkan suatu gejolak singkat dari pencampuran kemudian diikuti aliran yang lebih bersifat laminar. Pada aliran transisi, kecepatan kritis dimana aliran laminar berubah menjadi aliran turbulen, bergantung pada empat buah besaran; diameter tabung, serat viskositas, densitas dan kecepatan linier rata-rata zat cair.
Gugus variabel tanpa dimensi itu yang didefinisikan oleh persamaan (1) dinamakan Reynolds Number. Besarnya tidak bergantung pada satuan yang digunakan, asal saja satuan-satuan itu konsisten. Pengamatan-pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa transisi dari aliran laminar menjadi aliran turbulen dapat berlangsung pada suatu kisaran Reynolds Number yang cukup luas. Aliran laminar selalu ditemukan pada Reynolds Number di bawah 2100 tetapi bisa terdapat pada Reynolds Number sampai beberapa ribu, yaitu dalam kondisi khusus dimana lubang-lubang tabung sangat baik kebundarannya dan zat cair di dalam tangki sangat tenang. Pada kondisi aliran biasa, aliran turbulen pada Reynolds Number di atas 4000. antara 4000 dan 2100 itulah yang disebut transisi, dimana jenis aliran itu mungkin laminar dan mungkin turbulen, bergantung pada kondisi lubang masuk tabung dan jaraknya dari lubang itu (McCabe, 1999:47).
       Didalam permukaan dari pipa secara efektif oleh cairan mengalir di dinding pipa secara efektif oleh cairan  mengalir didinding pipa dan kekerasan dari pipa hanya mempunyai sedikit efek atas perlawanannya untuk mengalir yang ditentukan oleh sifat dari fluidanya, kecepatan dari aliran fluida bervariasi ke seberang garis tengah pipa dari dekat dinding pipa kedalaman pipa maksimum. Berikut ini adalah pola aliran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar