Sedimentasi adalah suatu pemisahan suatu suspensi (campuran
padat air) menjadi jernih (cairan bening) dan suspensi yang lebih padat (sludge).
Sedimentasi merupakan salah satu cara yang paling ekonomis utnuk
memisahkan padatan dari suspensi, bubur atau slurry. (Brown, 1978 : 110)
Dalam filtrasi partikel zat padat dipisahkan dari slurry dengan kekuatan fluida yang
berada pada medium filter yang akan menghalangi laju lintas partikel zat
padat. Dalam proses pengendapan dan
proses sedimentasi partikel dipisahkan dari fluida oleh gaya aksi gravitasi partikel. Pada beberapa proses, pemisahan serta
sedimentasi partikel dan pengendapan bertujuan untuk memisahkan partikel dari
fluida sehingga fluida bebas dari konsentrasi partikel (Geankoplis, 1983 :
758).
Sedimentasi merupakan salah satu cara yang paling ekonomis
untuk memisahkan padatan dari suspensi, bubur atau slurry. Rancangan peralatan
sedimentasi selalu didasarkan pada percobaan sedimentasi pada skala yang lebih
kecil. Sedimentasi merupakan peristiwa
turunnya partikel padat yang semula tersebar merata dalam cairan karena adanya gaya berat, setelah
terjadi pengendapan cairan jernih dapat dipisahkan dari zat padat yang menumpuk
di dasar (endapan). Selama proses berlangsung terdapat tiga buah gaya , yaitu :
1.
Gaya
gravitasi
2.
Gaya
apung atau melayang
3.
Gaya
Dorong
Sedimentasi bisa berlangsung secara batch
dan kontinu (thickener), sebagai
penjelasan dibawah ini :
1.
Sedimentasi batch
Sedimentasi ini merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk
memisahkan padatan dari sutau suspensi, bubur atau slurry. Operasi ini banyak
digunakan pada proses-proses untuk mengurangi polusi dari limbah industri. Suatu suspensi yang mempunyai ukuran
partikelnya hampir seragam dimasukkan dalam tabung gelas yang berdiri tegak.
2.
Sedimentasi kontinu
Pada industri operasi sedimentasi sering dijalankan dalam proses kontinu
yang disebut thinckener. Thinckener
kontinu memiliki diameter besar, tangki dangkal dalam dengan putaran hambatan
untuk mengeluarkan sludge, slurry
diumpankan ke tengah tangki, sekitar tepi puncak tangki adalah suatu clear liquid overflow. Untuk garukan sludge ke arah pusat bottom untuk mengalirkan keluar. Gerakan menggaruk yang “stirs” hanya lapisan sludge. Bantuan pengadukan dalam pembersihan air dan sludge (Brown, 1978 : 110).
Kegunaan dari penggunaan thinckener
memiliki keuntungan yaitu :
1.
Ekonomis dan kesederhanaan desain operasinya.
2.
Kapasitas volume sangat besar.
3.
Kegunaan yang bervariasi.
Pada thinckener terdapat empat
zona dari proses pengendapan yaitu :
1.
Zona 1 : Daerah dimana terdapat dear liquid
2.
Zona 2 : Daerah pemekatan suatu suspensi yang sangat
tipis dan kadang-kadang tidak jelas terlihat.
3.
Zona 3 : Daerah (zona) kompresi
4.
Zona 4 : Daerah pemadatan (compaction)
1.
Discrette
Settling
Adalah pengedapan yang memerlukan konsentrasi suspensi solid yang paling
rendah, sehingga analisisnya menjadi yang paling sederhana. Partikel mengendap dengan bebas dengan kata
lain tidak mempengaruhi pengendapan partikel lain.
2.
Flocculant
Settling
Pada jenis ini konsentrasi partikel cukup tinggi, dan terjadi pada sat
penggumpalan meningkat. Peningkatan massa menyebabkan partikel
jatuh lebih cepat.
3.
Hindered Settling
Konsentrasi partikel pada jenis ini tidak terlalu tinggi, partikel akan
bercampur dengan partikel lainnya dan akan jatuh bersama-sama.
4.
Compression
Settling
Berada pada konsentrasi yang paling tinggi pada suspensi solid dan
terjadi pada jangkauan yang paling rendah dari darifiers. (Anonim1, 2008).
Proses pengendapan meliputi pembentukan endapan yaitu suspensi
partikel-partikel padat dalam cairan produk yang tidak larut yang dihasilkan
dari reaksi kimia, akan ditolak dari larutan dan menjadi endapan padat. Metode lain pembentukan cairan endapan ialah
dengan penambahan jumlah larutan jenuh zat padat dalam sejumlah besar cairan
murni dimana zat padat tersebut tidak dapat larut. Proses ini banyak digunakan untuk mengisolasi
produk-produk kimia atau bahan-bahan buangan proses (Cheremissinoff, N.D, 2002
: 283).
Dalam proses industri, sedimentasi dilaksanakan dalam skala besar dengan
menggunakan alat yang disebut kolom pengendap.
Untuk partikel-partikel yang mengendap dengan cepat, tangki pengendap
tampak atau kerucut, pengendap kontinu biasanya cukup memadai. Akan tetapi, untuk berbagai tugas lain
diperlukan alat penebal atau kolom pengendap yang diaduk secara mekanik.
Dasar alat ini bisa datar dan bisa pula berbentuk kerucut dangkal. Bubur umpan yang encer mengalir melalui suatu
palung miring atau meja cuci masuk di tengah-tengah alat kolom pengendap
itu. Cairan ini mengalir secara radial
dengan kecepatan yang semakin berkurang, sehingga memungkinkan zat padat itu
mengendap di dasar tangki (Mc Cabe, 1985 : 429).
Sedimentasi merupakan pengendapan partikel padat melalui cairan untuk
menghasilkan lumpur pekat dari suspensi encer atau untuk menjernihkan cairan
yang mengandung partikel padat. Biasanya
proses ini bergantung pada gravitasi, tetapi jika partikel terlalu kecil atau
jika selisih rapatan atau fase padat dan fase cair terlalu kecil maka dapat
digunakan centrifuge. Dalam kasus yang paling sederhana, laju
sedimentasi ditentukan oleh hukum shoke, tetapi dalam prakteknya laju teoritis
jarang tercapai. Pengukuran laju
sedimentasi dalam ultra centrifuge
dapat digunakan untuk meramalkan ukuran makro molekul (Asdak, 1995 : 33).